Strategi Joko Widodo dalam merebut hati masyarakat sangat tepat. Saat dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI, ia sering menemui masyarakat yang jualan dalam pasar. Saat Joko Widodo menjadi jurkan salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Joko Widodo juga lebih banyak mendatangi masyarakat yang jualan di pasar.
Mengapa Jokowi lebih banyak menjumpai masyarakat di Pasar dari pada tempat yang lain? Kalau dianalisa, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Masyarakat yang melakukan transaksi tersebut menyatu di dalam lingkungan pasar.Dari sisi pola piker masyarakat pasar, masyarakat pasar sehari-hari sibuk dengan barang dagangannya, pikiran mereka fokus kepada lakunya barang yang dijualnya atau pikiran mereka tidak banyak terkuntruksi persoalan politik praktis. Bisa dikatakan suara masyarakat pasar merupakan suara-suara yang ngambang, walaupun tidak semuanya, namun mayoritas.
Dari sisi waktu dan kesempatan, Joko Widodo tidak mungkin mendatangi masyarakat ke rumahnya masing-masing, kalau Joko Widodo datang ke rumah masing-masing, jelas menghabiskan banyak waktu dan tenaga yang melelahkan. Selain itu, sebagian besar masyarakat mengakui bahwa Joko Widodo sudah punya kapabilitas yang tinggi. Ini modal besar bagi Joko Widodo khusunya dan bagi PDIP umumnya.
Nah, di saat masyarakat dari berbagai daerah datang dan berkumpul di pasar, kemudian pikiran mereka tidak banyak terkonstruksi persoalan politik praktis, di saat itulah Joko Widodo memanfaatkan peluang mendatangi, menyapa, memberi simpati dan menyalami mereka dengan tujuan untuk mendapat balasan simpati dan dukungan dari masyarakat pasar.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar