Tujuan Catatan Kaki
Lepas dari persoalan hubungan anntara kutipan dan catatan yang dinyatakan secara formal dengan tanda-tanda ini, kita akan bertanya, apa sebenarnya tujuan sebuah catatan kaki? Tujuan catatan kaki di sini tentu tidak akan terlepas dari kaitannya dengan isi teks yang akan diberi penjelasan itu.
Fungsi Catatan Kaki:
catatan kaki yang berupa referensi
fungsi akademis
(a) memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian,
(b) membuktikan kutipan (rujukan) naskah,
(c) memperluas makna informasi bahasan dalam naskah,
(d) penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran faktanya
(e) menunjukkan objektivitas kualitas karangan,
(f) memudahkan penilaian sumber data,
(g) memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan,
(h) mencegah pengulangan penulisan data pustaka,
(i) memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
(j) memudahkan penyuntingan daftar pustaka,
(k) menunjukkan kualitas kecerdasan akademis penulisnya.
Fungsi etika (moral)
(a) Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi,
(b) Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi,
(c) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat,
(d) Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat,
(e) Menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya.
Funsi estetika
(a) Mempertinggi nilai keindahan halaman,
(b) Membentuk variasi format penulisan,
(c) Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik,
(d) Menyenangkan pembaca dengan mempermudah mencari rujukan lebih lanjut.
Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan
1) Memberikan keterangan tambahan,
2) Memperjelas konsep, istilah, definisi, atau uraian tambahan tanpa mengganggu proses pemahaman uraian,
3) Tidak mengganggu focus analisis atau pembahasan,
4) Meningkatkan kualitas karangan, Mempertinggi nilai estetika.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar